Lumut
Lumut termasuk anggota kingdom plantae yang paling sederhana.
Selain berukuran kecil, akar tumbuhan ini masih berupa rizoid. Lumut merupakan
tumbuhan darat sejati walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah. lumut
tidak mempunyai akar. Tumbuhan ini melekat dengan perantaraan rizoid (akar
semu). Oleh karena itu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara
tumbuhan bertalus (talofita) dengan tumbuhan berkormus (kormofita).[1]
1.
Ciri dan sifat lumut:
·
Organ tubuh lengkap, yaitu terdiri dari akar berupa rizoid, batang dan daun.
·
Terdapat pergantian keturunan anatara fase vegetatif dengan
generatif, disebut metagenesis.
·
Gametofit lebih menonjol daripada sporofit.
· Gametofit merupakan keturunan tak-kawin (vegetatif) yang melekat
pada substrat dengan perantaraan rizoid.
·
Sporofit merupakan keturunan generatif, berupa badan spora.
Sporofit ini tumbuh pada gametofit dan mendapat makanan daripadanya. Sebagian
tubuh sporofit yang membesar dan terdapat di ujung adalah sporangium (kotak
spora).
·
Habitat lumut di darat yang lembab atau basah, melekat (epifit) dan
ada pula yang epifil (melekat pada daun).
2.
Organ tubuh lumut
Daun terdiri atas
lapisan sel, kloroplas berbentuk jala. Di dalam daun terdapat sel yang besar
dan mati sebagai tempat menyimpan air.
Akar terdiri atas
selapis sel yang bersekat dan tidak mempunyai berkas pengangkut (fasis).
Berfungsi sebagai alat untuk menempel dan menyerap air dan garam mineral dari
substratnya.
Batang pada golongan lumut hati tidak ditemukan, sedang pada lumut
daun terdapat batang yang silindris.
Pada penampang melintang batang lumut tampak bagian-bagian dari
luar ke dalam:
a.
Epidermis
-
Lapisan luar yang terdiri atas selapis sel.
-
Selnya ada yang memanjang membentuk rizoid.
b.
Korteks
-
Kulit dalam terletak disebelah dalam epidermis.
-
Terdiri beberapa lapis sel.
c.
Silinder pusat
-
Tersusun atas sel parenkim yang memanjang, berfungsi mengangkut air
dan garam mineral.
-
Tidak trrdapat xylem dan floem pada silinder pusat.
Lumut tidak dapat tumbuh
membesar tetapi hanya dapat tumbuh memanjang dengan titik tumbuh pada ujung
batang. Sel pemula berbentuk tetrad (bidang empat). [2]
3.
Klasifikasi Lumut
a.
Kelas hepaticopsida (lumut hati)
1)
Marchantia polymorpha
2)
Marchantia geminate
3)
Ricciocarpus natans
4)
Reboulia hemispherica
b.
Kelas anthoceropsida (lumut tanduk)
Contoh: anthoceros sphorophyter
c.
Kelas bryopsida (lumut daun)
1)
Spaghnum fimbriatum
2)
Polytricchum commune
3)
Pogonatum cirrhatum
4)
Mniodendron divaricatum
5)
Aerobryopsis longisima.[3]
4.
Reproduksi Lumut
Lumut berkembang biak secara kawin dan
tak-kawin. Secara kawin dengan alat kelamin yang disebut III. Gametangia
jantan disebut anteridium, berasal dari sel epidermis dan dapat
menghasilkan spermatozoid. Gametangia betina disebut arkegonium,
berasal dari satu sel ujung yang membelah sehingga berbentuk botol, dan dapat
menghasilkan sel telur (ovum). Spermatozoid bergerak ke arah ovum secara kemotaksis.
Di dalam kotak
spora terdapat jaringan steril yang disebut
kolumela. Pada bryales, sporangium berbentuk periuk dengan
sebuah tutup yang disebut operculum. Di bawah operkulum terdapat gigi
peristom yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran spora. Proses pengeluaran
spora itu dipengaruhi suhu dan kelembaban udara.
Spora yang jatuh
di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi tunas lumut (protonema), yang
selanjutnya akan tumbuh menjadi lumut.[4]
5.
Peran Lumut dalam Kehidupan
-
Menyerap air hujan dan salju yang mencair.
- Lumut membentuk liken (lumut kerak) bagi tempat yang gersang.
Rizoid pada tanaman mampu menembus lapisan batuan sehingga lama-kelamaan batuan
akan mengalami pelapukan sehingga terbentuk lapisan tanah.
- Sphagnum
merupakan komponen pembentuk tanah gambut, pengganti kapas, dan sebagai bahan
bakar.
-
Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah.
- Lumut hati sebagai obat penyakit hati (hepatitis).[5]
Komentar