Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Hubungan Sikap Keagamaan dan Pola Tingkah Laku

Ada 4 teori mengenai hubungan antara sikap dan tingkah laku: 1.         Reason action model theory Menurut teori ini, tingkah laku individu dapat diramalkan dari tujuan tingkah laku yang terbentuk dari: attidute towards the behavior (sejauh mana individu menilai positif atau negatif dari konsekuensi tingkah laku tertentu) dan norma subyektif sejauh mana ia percaya bahwa significant others menyetujui atau menolak tingkah laku tersebut. Contoh: saya akan melakukan tingkah laku tertentu kalau tingkah laku tersebut berdampak positif pada saya dan orang lain menyukai/menyetujui tingkah laku saya tersebut. 2.       Planned behavior theory Hampir sama dengan Reason action model theory hanya saja menambahkan 1 elemen lain yaitu: persepsi akan kemampuan untuk melakukan hal tersebut. Intense akan menentukan tingkah laku ditampilkan atau tidak. 3.       Attitude to behavior process model Beberapa kejadian dapat mengaktifkan pengetahuan tentang norma social dan sikap sehingga ke

Peran Orang Tua Terhadap Sikap Keagamaan dan Pola Tingkah Laku

Ada hubungan kausal antara bagaimana orang tua mendidik anak dengan apa yang diperbuat anak. Atau ibaratnya apa yang orang tua tabur itulah yang nanti akan dituai. Peran orang tua dalam mendidik anak tidak dapat tergantikan secara total oleh lembaga-lembaga persekolahan atau institusi formal lainnya. Karena bagaimanapun juga tanggung jawab mendidik anak ada pada pundak orang tua. Para ahli didik melihat adanya peran sentral para orang tua sebagai pemberi dasar keagamaan kepada anaknya. Pengenalan ajaran agama kepada anak sejak usia dini bagaimanapun akan berpengaruh dalam membentuk kesadaran dan pengalaman agama pada diri anak. Karenanya, rasul menempatkan peran orang tua pada posisi sebagai penentu bagi pembentukan sikap dan pola tingkah laku keagamaan seorang anak. Setiap anak dilahirkan atas fitrah dan tanggung jawab kedua orang tuanyalah untuk menjadikan anak itu Nasrani, Yahudi, atau Majusi. Sebagaimana hadis berikut ini: عَنْ أبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ عَنْهُ قَالَ رَسُ