Postingan

KHIYAR

  1.      DALIL عَنِ ابنِ عُمَرَعَنِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنَّهُ قَالَ: اِذَا   تَبَايَعَ الرَّجُلاَنِ فَكُّلُ وَاحِدٍ   مِنْهُمَا   بِاْلخِيَارِ   مَالَمْ يَتَفَرَّقَا وَكَانَا   جَمِيْعًا, اَوْيُخَيْرُاَحَدُهُمَا   اْلآخَرَ, فَاِنْ خَيَّرَ   اَحَدُهُمَاْ   الآَخَرَ, فَتَيَايَعَا عَلى ذلِكَ فَقَدْ   وَجَبَ اْلبَيْعُ, وَاِنْ تَفَرَّ قَابَعْدَاَنْ تَبَايَعَا, وَلَمْ يَتْرُكْ وَاحِدٌ   مِنْهُمَا   اْلبَيْعَ فَقَدْوَجَبَ اْلبَيْعُ Dari Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila ada dua orang mengadakan akad jual beli, maka masing-masing boleh khiyar selagi belum berpisah, sedangkan mereka berkumpul; atau salah seorang dari mereka mempersilahkan yang lain untuk khiyar, kalau salah seorang sudah mempersilahkan yang lain untuk khiyar kemudian mereka mengadakan akad sesuai dengan khiyar tersebut, maka jual beli jadi; dan apabila mereka berpisah sementara tidak ada seorangpun yang meninggalkan jual beli (tetap

KAIDAH AMAR DAN NAHI

  BAB VI   KAIDAH AMAR DAN NAHI     A.     MENGANALISIS KAIDAH AMAR 1.       Pengertian Amar Menurut bahasa amar artinya perintah. Sedangkan menurut istilah amar adalah: Tuntutan melakukan pekerjaan dari yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah (kedudukannya). Yang lebih tinggi kedudukannya dalam hal ini adalah Allah Swt. dan yang lebih rendah kedudukannya adalah manusia (mukallaf). Jadi amar itu adalah perintah Allah Swt. yang harus dilakukan oleh mukallaf untuk mengerjakannya. Perintah-perintah Allah Swt. itu terdapat dalam al- Qur’an dan al-Hadits. 2.       Bentuk lafadz Amar 1)       Fi’il amar, atau kata kerja bentuk perintah, contoh lafadz   َأَقِيمُواْ   pada QS Al-Baqarah ayat 43 : وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرۡكَعُواْ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ    Artinya : Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.   2)       Fi’il mudhari’ yang didahului oleh “ ل “ amar, contoh lafad “ وَلۡتَكُن

TRANSAKSI JUAL BELI

BAB VII TRANSAKSI JUAL BELI 1.       Dalil   (QS. Al-Baqarah ayat 275) ... وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰاْۚ .... Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. 2.       Definisi Secara bahasa, bai’ berarti tukar menukar sesuatu. Sedangkan secara istilah, bai’ atau jual beli adalah tukar menukar materi yang memberikan konsekuensi kepemilikian barang   atau jasa secara permanen. 3.       Praktik Jual Beli a)       Ba’i Musyahadah Bai’ musyāhadah adalah jual beli barang yang dilihat secara langsung oleh pelaku transaksi. Contoh: cukup melihat sebagian beras dalam praktek jual beli satu karung beras. Tidak perlu melihat seluruh beras dalam karung. b)       Bai’ Mauṣuf Fī Żimmah transaksi jual beli ini dengan sistem tanggungan ( żimmah ) dan metode ma’lum nya melalui spesifikasi kriteria ( ṣifah ) dan ukuran ( qodru ). c)       Bai’ Goib Bai’ goib adalah jual beli barang yang tidak terlihat oleh kedua pelaku transaksi atau oleh sa