Landasan Teori Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Teori yeng melandasi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
adalah teori konstruktivisme. Pada dasarnya
pendekatan teori konstruktivisme dalam belajar adalah suatu pendekatan di mana
siswa secara individu menemukan dan mentransformasikan imformasi yang kompleks,
memeriksa imformasi dengan aturan yang dan merivisinya bila perlu.
Menurut Slavin (2007), pembelajaran kooperatif menggalakan
siswa
berinteraksi secara aktif dan positif
dalam kelompok. Ini membolehkan pertukaran ide
dan pemeriksaaan ide sendiri dalam suasana yang tidak terancam, sesuai dengan falsafah
konstruktivisme. Dengan demikian, pendidikan hendaknya mampu menggkondisikan
dan memberikan dorongan untuk dapat mengoptimalkan dan membangkitkan potensi
siswa, menumbuhkan aktifitas dan daya cipta kreativitas sehingga akan menjamin
terjadinya dinamika di dalam proses pemebelajaran. Dalam teori konstruktivisme
ini lebih mengutamakan pada pembelajaran siswa yang dihadapkan masalah-masalah
komplek untuk di cari solusinya, selanjutnya menemukan bagian-bagian yang lebih
sederhana dan keterampilan yang diharapkan.
Model pembelajaran ini dikembangkan dari teori belajar
konstruktivisme yang lahir dari gagasan Piaget dan Vygotsky. Berdasarkan
penelitian Piaget yangpertama dikemukakan bahwa pengetahuan itu dibangun dalam
pikiran anak.
Piaget dan Vygotsky mengemukakan adanya hakikat sosial dari
sebuah proses belajar dan juga mengemukakan tentang penggunaan
kelompok-kelompok belajara dengan kemampuan anggota-anggotanya yang beragam
sehingga terjadi perubahan konseptual. Piaget menekankan bahwa belajar adalah
sebuah proses aktif dan pengetahuan disusun dalam pemikiran siswa. Oleh karena
itu, belajar adalah tindakan kreatif di mana konsef dan kesan dibentuk dengan
memikirkan objek dan peristiwa serta berraksi dengan objek dan peristiwa
tersebut.
Pandangan
konstruktivitasme Piaget dan Vygotsky dapat berjalan berdampingan dalam proses
pembelajaran konstruktivisme. Piaget yang menekankan pada kegiatan internal
individu terhadap objek yang dihadapi dan pengalaman yang dimiliki orang
tersebut, sedangkan konstruktivisme Vygotsky menekankan pada interaksi sosial
dan melakukan konstruksi pengetahuan dari lingkungan sosialnya.
Berkaitan dengan karya
Vygotsky dan penjelasan Piaget, para konstruktivis menekankan pentingnya
interaksi dengan teman sebaya melalui pembentukan kelompok belajar, siswa
diberikan kesempatan secara aktif untuk mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan
kepada temannya, Hal itu akan membantunya untuk melihat sesuatu dengan jelas,
bahkan melihat ketidaksesuaian pandangan mareka sendiri.
Komentar