Ragam Belajar


Berikut ini adalah beberapa ragam belajar, yaitu:
1)      Ragam Abstrak
Ragam belajar abstrak adalah belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak. Tujuannya dalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata. Dalam mempelajari hal-hal yang abstrak diperlukan peranan akal yang kuat disamping penguasaan atas prinsip, konsep, dan generalisasi. Termasuk dalam jenis ini misalnya belajar matematika, kimia, kosmografi, astronomi, dan juga sebagian materi bidang studi agama seperti tauhid.
2)      Ragam Sosial
Ragam belajar sosial pada dasarnya adalah belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya adalah untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga, persahabatan, kelompok, dan masalah lainnya yang bersifat kemasyarakatan. Selain itu, belajar sosial juga bertujuan untuk mengatur dorongan nafsu pribadi demi kepentingan bersama dan memberi peluang kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya secara berimbvang dan proporsional.
3)      Ragam Pemecahan Masalah
Ragam belajar pemecahan masalah yaitu belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis, logis, teratur dan teliti. Tujuannya ialah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas
4)      Ragam Rasional
Ragam belajar Rasional ialah belajar dengan menggunakan kemampuan berfikir secara logis dan rasional. Tujuannya adalah untuk memperoleh aneka ragam kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep. Jenis belajar ini erat kaitannya dengan belajar pemecahan masalah.
5)      Ragam keterampilan
Ragam belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot (neuromuscular). Tujuannya adalah untuk memperoleh dan menguasai keterampilan jasmaniah tertentu. Dalam belajar jenis ini latihan secara intensif dan teratur amat diperlukan. Termasuk dalam belajar ini misalnya belajar olahraga, musik, menari, melukis, memperbaiki benda-benda elektronik dan juga sebagian bidang studi agama seperti ibadah shalat dan haji.
6)      Ragam Kebiasaan
Ragam belajar kebisaaan adalah proses pembentukan kebisaaan-kebisaaan baru atau perbaikan kebisaaan-kebisaaan yang telah ada. Belajar kebisaaan selain mengguanakan perintah, suri tauladan dan pengalaman khusus juga menggunakan ganjaran dan hukuman (reward & punishment). Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebisaaan-kebisaaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu (konstektual) serta selaras dengan norma dan tata nilai yang berlaku, baik yang bersifat religious maupun yang bersifat kultural dan tradisional. Belajar kebisaaan lebih tepat dilaksanakan dalam konteks pendidikan keluarga sebagaimana yang dimaksud oleh Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 Bab VI Bagian keenam Pasal 27 (1). Namun demikian, tentu tidak tertutup kemungkinan penggunaan pelajaran agama sebagai sarana belajar kebisaaan bagi para siswa.
7)      Ragam Apresiasi
Ragam belajar apresiasi merupakan belajar mempertimbangkan (judgement) arti penting atau nilai suatu objek. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa (affective skill) dimana dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu, misalnya apresiasi sastra, apresiasi musik, apresiasi lukisan, benda sejarah dan sebagainya. Bidang-bidang studi yang dapat menunjang tercapainya tujuan belajar apresiasi antara lain bahasa dan sastra, kerajinan tangan (prakarya), kesenian, menggambar, dan sebagainya. Selain Bidang studi ini, bidang studi agama juga memungkinkan untuk digunakan sebagai alat pengembangan belajar apresiasi siswa, misalnya dalam hal seni baca tulis Al-Qur’an.
8)      Ragam Pengetahuan
Ragam belajar pengetahuan ialah belajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam terhadap obejek pengetahuan tertentu. Studi ini juga dapat diartikan sebagai sebuah program belajar terencana untuk menguasau materi pelajaran dengan melibatkan kegiatan investigasi dan eksperimen. Tujuan belajar pengetahuan ialah agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang bisaanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya, misalnya dengan menggunakan laboratorium atau penelitian lapangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AL-QOWAIDUL KHAMSAH

SUMBER HUKUM ISLAM YANG MUTTAFAQ DAN MUKHTALAF

JINAYAH DAN HIKMAHNYA