Huruf Kapital





Huruf  kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar dari pada huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri dan sebagainya, seperti A, B, atau H.[1] Huruf kapital disebut juga dengan huruf besar.
Adapun pedoman penulisan huruf kapital didalam buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi adalah:
1)        Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya:
§  Dia mengantuk.
§  Apa maksudnya?
§  Kita harus bekerja keras.
§  Pekerjaan itu belum selesai.
2)        Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya:
§  Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
§  Bapak menasihatkan, "Berhati-hatilah, Nak!"
§  "Kemarin engkau terlambat," katanya.
§  "Besok pagi," kata Ibu, "Dia akan berangkat".
3)        Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
§  Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih
§  Alkitab, Alquran, Weda, Islam, Kristen
§  Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
§  Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
4)        Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
§  Mahaputra Yamin
§  Sultan Hasanuddin
§  Haji Ilham Fauzan
§  Imam Syafii
§  Nabi Ibrahim
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
§  Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
§  Tahun ini ia pergi naik haji
5)        Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
§  Wakil Presiden Jusuf Kalla
§  Perdana Mentri Silvio Berlusconi
§  Profesor Supomo
§  Laksamana Muda Udara Husen Sastranegara
§  Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian
§  Gubernur DKI Jakarta
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
§  Siapakah gubernur yang baru dilantik itu?
§  Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.
6)        Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
§  Amir Hamzah
§  Wage Rudolf Supratman
§  Halim Perdanakusumah
§  Bambang Pamungkas
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama sejenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
§  Mesin diesel
§  10 volt
§  5 ampere
7)        Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Misalnya:
§  Bangsa Indonesia
§  Suku Sunda
§  Bahasa Inggris
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk kata dasar turunan
Misalnya:
§  Mengindonesiakan kata asing
§  Keinggris-inggrisan
8)        Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya:
§  Tahun Hijriah
§  Bulan Desember
§  Hari Jumat
§              Hari Lebaran
§  Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Misalnya:
§  Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.
§  Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
9)        Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
§  Asia Tenggara
§  Kali Brantas
§  Terusan Suez
§  Jazirah Arab
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
Misalnya:
§  Berlayar ke teluk
§  Mandi di kali
§  Menyeberangi selat
§  Pergi ke arah tenggara
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.
Misalnya:
§  Garam inggris
§  Gula jawa
§  Kacang bogor
§  Pisang ambon
10)    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,  lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti kata dan.
Misalnya:
§  Republik Indonesia
§  Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
§  Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
§  Menjadi sebuah republik
§  Beberapa badan hukum
§  Kerja sama antara pemerintah dan rakyat
§  Menurut undang-undang yang berlaku
11)    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya:
§  Perserikatan Bangsa-Bangsa
§  Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
§  Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
§  Rancangan Undang-Undang Kepegawaian.
12)    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
§  Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
§  Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
§  Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
§  Ia menyelesaikan makalah "Asas-Asas Hukum Perdata".
13)    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya:
§  Dr.       : Doktor
§  M.A.    : Master of arts
§  Tn.       : Tuan
§  Ny.      : Nyonya
§  Sdr.      : Saudara
14)    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
§  "Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto.
§  Adik bertanya, "Itu apa, Bu?"
§  Surat Saudara sudah saya terima.
§  Besok Paman akan datang.
§  Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Misalnya:
§  Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
§  Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
15)    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya:
§  Sudahkah Anda tahu?
§  Surat Anda telah kami terima.[2]


[1] Hal. 352.
[2] Hal. 265-271


Sumber:
          H,P. Achmad, dan Alek A, 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Kencana
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AL-QOWAIDUL KHAMSAH

SUMBER HUKUM ISLAM YANG MUTTAFAQ DAN MUKHTALAF

JINAYAH DAN HIKMAHNYA