Proses Penunjukkan Khalifah Rasyidiyah
a. Proses Penunjukkan Abu Bakar Shiddiq
Setelah Rasulullah SAW wafat, kaum
muslimin sibuk memilih orang yang akan dijadikan imamah bagi mereka karena
Nabi tidak meninggalkan putera laki-laki dan tidak pula menunjuk seseorang
sebagai pengganti beliau. Kaum Ansar dan Muhajirin saling berebut ingin
menjadikan pemimpin dari golongan mereka, karena mereka masing-masing merasa
berjasa membantu Nabi. Ketika mereka sedang berkumpul di Balai Tsiqah, kemudian
datanglah Abu Bakar, Umar, dan Abu Ubaidah melerai perselisihan mereka. Dan Abu
Bakar berpidato agar jangan sampai mereka bercerai berai hanya karena
perselisihan ini. Hingga pada akhirnya ditempat itulah Abu Bakar yang kemudian
ditunjuk sebagai Khalifah. (halaman 79-81)
b. Proses Penunjukkan Umar bin Khattab
Pemilihan Umar bin Khattab sebagai
khalifah ini atas penunjukan langsung dari Khalifah Abu Bakar Shiddiq saat Abu
Bakar sedang sakit sebelum wafat. (halaman 84)
c. Proses Penunjukkan Usman bin Affan
Usman bin Affan terpilih sebagai
khalifah III atas keputusan tim formatur (tim pelaksanan pemilihan khalifah)
yang diketuai oleh Abd Al-Rahman ibn ‘Auf pasca wafatnya khalifah Umar bin
Khattab. Tim formatur ini dibentuk atas perintah dari Umar bin Khattab sebelum
ia wafat. (halaman 90)
d. Proses Penunjukkan Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib diangkat menjadi
khalifah pada hari keenam pasca terbunuhnya khalifah Usman. Ali diangkat
menjadi khalifah atas desakan orang-orang yang terlibat langsung dengan pembunuhan
khalifah Usman. Semula Ali menolak dan mengusulkan Talha atau Zubair. Namun
karena desakan-desakan serta tekanan-tekanan dan permintaan serius (entreaty) dari kawan-kawan dekatnya
serta sahabatnya, maka ia pun akhirnya menyetujuinya. (halaman
106)
dikutip dari : Prof. Dr. M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam Yogyakarta : Bagaskara, cet. IV,
2012)
Komentar