Pantai
Pantai Takisung - Kab. Tanah Laut - Kalimantan Selatan |
Pantai
adalah wilayah yang menjadi batas antara daratan dan lautan. Bentuk-bentuk
pantai berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan proses yang ada
diwilayah tersebut seperti pengikisan, pengangkutan dan pengendapan yang
disebabkan karena adanya gelombang, arus dan angin yang berlangsung secara
terus-menerus sehingga membentuk daerah pantai.
Pesisir
adalah wilayah antara batas pasang tertinggi hingga batas air laut yang
terendah pada saat surut. Pesisir dipengaruhi oleh gelombang air laut. Pesisir
juga merupakan zona yang menjadi tempat pengendapan air laut dan merupakan
bagian dari pantai.
Bagi daerah tropis pantai dapat dimanfaatkan sebagai
berikut:
·
Areal
tambak garam
·
Daerah
pertanian pasang surut
·
Wilayah
perkebunan kelapa dan pisang
·
Objek
pariwisata
·
Daerah
perkembangan industri kerajinan rakyat bercorak khas daerah pantai.
Ekosistem pantai merupakan ekosistem yang ada di wilayah perbatasan antara air laut dan
daratan, yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik pantai
terdiri dari tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah pantai, sedangkan komponen
abiotik pantai terdiri dari gelombang, arus, batuan dan sebagainya.
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem
darat, laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus
harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi
struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras. Daerah paling atas
pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa
jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan
burung pantai. Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang
rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan
kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan
ikan-ikan kecil. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut.
Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.
Dilihat dari penyebabnya, kerusakan ekosistem pesisir dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Kerusakan karena faktor alam. Contoh-contoh penyebab kerusakan ekosistem pesisir karena faktor alam adalah gempa, tsunami, badai, banjir, el-Nino, pemanasan global, predator.
- Kerusakan akibat aktivitas manusia atau antropogenik. Contoh-contoh penyebab kerusakan akibat aktivitas manusia adalah penggunaan alat-alat penangkapan ikan yang membahayakan (dinamit/bahan peledak, racun/tubalpotas), penambangan karang dan pasir, reklamasi, limbah pertanian, sedimentasi sebagai akibat di daerah hulu karena penebangan dan penggundulan hutan, limbah sisa buangan baik dari aktivitas rumah tangga maupun industri yang ada di daerah daratan, pembuangan jangkar perahu nelayan, konversi mangrove untuk peruntukan lain seperti pembukaan tambak garam, ikan, maupun udang, penebangan mangrove untuk kayu bakar, bahan bangunan dan bahan baku kertas
Komentar