Statistik Pendidikan


1.      Pengertian Statistik
Secara etimologis kata statistik berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris) atau kata staat (bahasa belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi Negara. Pada mulanya, kata statistik diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data), bak yang berwujud angka (data kuantitatif), maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan besar bagi suatu Negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) saja ; bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik.
Secara terminologi menurut Sudijono (1987) terdapat beberapa pengertian mengenai statistik, yaitu sebagai berikut:
1)      Statistik berarti sekumpulan angka atau bilangan yang mengandung keterangan tentang keadaan, peristiwa/gejala tertentu yang sudah disusun dalam daftar, dan dilukiskan dalam bentuk grafik atau diagram.
2)      Statistik berarti suatu metode statistik, yaitu cara untuk mengumpulkan, menyusun, mengatur, menyajikan, menganalisis, dan menafsirkan data yang berwujud angka, sehingga data yang berwujud angka tersebut dapat berbicara atau memberikan pengertian atau makna tertentu.
3)      Statistik berarti ilmu statistik, yaitu kumpulan cara aturan-aturan mengenai pengumpulan, penyusunan, penyajian, penganalisaan dan penafsiran yang berwujud angka-angka serta cara/atau aturan penarikan kesimpulan, peramalan, penafsiran atau perkiraan (istemation) secara ilmiah berdasarkan data-data tadi.
Selanjutnya dapat dikemukakan bahwa statistik dapat diartikan secara sempit dan luas. Secara sempit menurut Supranto (1987) statistik berarti data ringkasan berbentuk angka. Contohnya:
1)      Statistik penduduk, yaitu data/keterangan berbentuk angka ringkasan mengenai penduduk (jumlahnya, rata-rata umur, presentasi yang buta huruf).
2)      Statistik tenaga pengajar, yaitu data/keterangan mengenai tenaga pengajar (jumlahnya, rata-rata masa kerja, persentasi yang sarjana, persentasi non gelar, dsb).
Sedangkan Supranto (1987) mengartikan statistik secara luas yaitu sebagai suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data serta cara pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian yang tidak menyeluruh.

2.      Pengertian Statistik Pendidikan
               Statistik pendidikan diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari dan memeperkembangkan prinsip-prinnsip, metode-metode dan prosedur-prosedur yang ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, menyajikan, dan menganalisis bahan informasi.

3.      Tujuan Mempelajari Statistik
  Tujuan dalam mempelajari statistik diantaranya adalah agar mahasiswa dapat memahami, mengerti beberapa istilah statistik dan manfaatnya. Selain itu tujuannya adalah agar mahasiswa mampu menggunakan teknik-teknik analisis statistik dalam lapangan penelitian/laporan pendidikan, setidak-tidaknya dapat memahami buku-buku laporan penelitian/laporan pendidikan yang memuat data-data statistik dan analisis statistik. Serta agar mahasiswa memiliki sifat teliti dan cermat dalam menerima maupun mengemukakan keterangan atau kesimpulan.

4.      Fungsi dan Kegunaan Statistik Dalam Dunia Pendidikan
 Fungsi yang dimiliki oleh statistik dalam dunia pendidikan terutama bagi pendidik (pengajar, guru, dosen dan lain-lain)  adalah menjadi alat bantu. Tidak dapat disangkal bahwa dalam melaksanakan tugas-tugasnya seorang pendidik akan senantiasa terlibat dalam masalah penilaian atau evaluasi yaitu penilaian atau evaluasi terhadap hasil pendidikan setelah anak didik menempuh proses pendidikan selama jangka waktu yang telah ditentukan. Bagi seorang pendidik professional, statistik juga memiliki kegunaan yan cukup besar sebab dengan menggunakan statistik sebagai alat bantu, maka berlandaskan pada data eksak itu ia akan dapat :

  • Memperoleh gambaran baik gambaran secara khusus maupun gambaran secara umum tentang suatu gejala, keadaan atau peristiwa.
  •  Mengikuti perkembangan atau pasang surut mengenai gejala, keadaan atau peristiwa tersebut, dari waktu kewaktu.
  • Melakukan pengujian.
  •   Mengetahui apakah gejala yang satu ada hubungannya dengan gejala yang lain.
  • Menyusun laporan yang berupa data kuantitatif dengan teratur, ringkas, dan jelas.
  • Menarik kesimpulan secara logis.


5.      Penggolongan Statistik
Statistik dalam ilmu pengetahuan dibagi dalam 4 macam:
1)      Statistik deskriptif/deduktif/sederhana
Statistik deskriptif menurut Suparman (1987) adalah ilmu statistik yang mempelajari tentang pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penganalisaan data dalam suatu kelompok, dan hanya berlaku untuk kelompok itu sendiri.
2)      Statistik inferensial/induktif/lanjut/mendalam
Statistik inferensial menurut Zanten (1982) adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tata cara penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan populasi, berdasarkan data yang ada dalam suatu bagian dari populasi tersebut. Hal ini sependapat dengan Suparman (1987) yang menyatakan bahwa statistik inferensial adalah statistik yang mempelajari tata cara pengambilan kesimpulan secara menyeluruh (populasi) berdasarkan data sebagian (sampel) dari populais tersebut.
3)      Statistik parametrik
Statistik parametrik adalah statistik yang digunakan untuk data yang berasal dari populasi atau sampel untuk populasi yang distribusinya normal.
4)      Statistik non parametrik
Statistik parametrik adalah statistik yang digunakan untuk data yang berasal dari populasi atau sampel untuk populasi yang distribusinya tidak normal.

6.      Ciri Khas Statistik
Secara umum, statistik mempunyai tiga ciri pokok, yaitu;
1)      Statistik selalu bekerja dengan angka/bilangan, dengan kata lain, untuk dapat melaksanakan tugasnya statistik memerlukan bahan keterangan yang sifatnya kuantitatif. Jika data yang akan dianalisis berbentuk kualitatif, maka terlebih dulu data tersebut diubah kedalam bentuk kuantitatif. Proses perubahan tersebut disebut dengan proses kuantifikasi.
2)      Statistik bersifat obyektif. Ini mengandung pengertian bahwa statistik itu selalu bekerja menurut objeknya atau bekerja apa adanya. Kesimpulan yang di kemukakan oleh statistik pada suatu data didasarkan pada angka yang dihadapi dan diolah, dan bukan didasarkan pada subjektivitas atau pengaruh luar lainnya.
3)      Statistik bersifat universal, ini mengandung pengertian bahwa ruang gerak dan bidang garapan statistik itu tidaklah sempit, melainkan statistik itu bisa digunakan disetiap cabang kegiatan hidup manusia.

Sumber Rujukan
Prof. Drs. Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2012
Drs. Murdan, M.Ag, Statistik Pendidikan dan Aplikasinya, Banjarmasin, Cyprus Banjarmasin, 2005

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AL-QOWAIDUL KHAMSAH

SUMBER HUKUM ISLAM YANG MUTTAFAQ DAN MUKHTALAF

KAIDAH AMAR DAN NAHI